Daftar Blog Saya

Minggu, 17 Maret 2013

Tugas Ilmu Budaya Dasar



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dewasa ini, demam Korea atau yang lebih dikenal dengan sebutan k-pop telah mewabah di kalangan remaja Indonesia. Contoh paling nyata adalah banyaknya artis-artis papan atas yang menggelar konser di Jakarta baru-baru ini, seperti Super Junior, Girls Generation, 2pm dan masih banyak lagi. Meskipun harganya tidak bisa dibilang murah, namun tak menyurutkan niat  para penggemar k-pop ini untuk membeli tiket para boyband atau girlband kesayangan mereka. Dan tidak hanya lewat musiknya, korea juga membius para remaja dengan drama.  Hal itu mendorong lahirnya sebuah fenomena fanatisme di mana para pesohor dari negeri ginseng tersebut menjadi kiblat dalam berperilaku bagi remaja dan generasi muda di Tanah Air.
Budaya korea juga memiliki dampak negatif dan positif bagi para remaja Indonesia. Salah satu dampak positif dari budaya korea adalah para remaja Indonesia dapat mengetahui kebudayaan dari negara lain. Adapun  dampak negatif dari masuknya budaya korea ke Indonesia adalah adanya beberapa kebiasaan dari Korea yang tidak bisa diterapkan di Indonesia, ditiru oleh para remaja Indonesia
Rasa antusias para remaja Indonesia yang sangat besar terhadap budaya Korea itulah yang mendorong kita untuk bisa meneliti tentang kehidupan mereka setelah mereka mengenal korea, apalagi kebudayaan Korea tumbuh di Indonesia dikarenakan menjamurnya serial drama Korea dan beberapa boyband dan girlband korea

B.     Rumusan Masalah

1.      Pengaruh Budaya Korea Selatan di Indonesia
2.      Dampak negatif dan positif lahirnya budaya korea di Indonesia

C.    Tujuan Penulisan

1. Memberi kesadaran remaja untuk mecintai kebudayaannya sendiri
2. Memberi kesadaran akan pentingnya batasan untuk mengagumi sesuatu.
3. Mendorong remaja untuk lebih selektif dalam menyerap budaya luar.




BAB II
PEMBAHASAN

Hallyu atau Korean wave atau Gellombang korea adalah istilah yang diberikan untuk tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara di dunia. Umumnya Hallyu memicu banyak orang-orang di negara tersebut untuk mempelajari Bahasa Korea dan kebudayaan Korea. Di Indonesia sendiri Hallyu begitu tersebar hingga terdapat pusat kebudayaan korea di Jakarta, hingga  melahirkan banyak komunitas pecinta korea. Menurut Artikel wikepedia, hallyu berawal dari Kegemaran akan budaya pop Korea dimulai di Republik Rakyat Cina dan Asia Tenggara mulai akhir 1990-an Istilah Hanliu (韓流, Bahasa Korea:한류;Hallyu) diadopsi oleh media Cina setelah album musik pop Korea, HOT, dirilis di Cina.[2] Serial drama TV Korea mulai diputar di Cina dan menyebar ke negara-negara lain seperti Hongkong, Vietnam, Thailand, Indonesia, Filipina, Jepang, Amerika Serikat, Amerika Latin dan Timur Tengah

Di Indonesia sendiri Hallyu dimulai di awal dekade milenium (2001) lewat sebuah film komedi romantis berjudul My Sassy Girl. Film ini merupakan novel karya Kim Ho-Sik. Setelah diangkat menjadi sebuah film, tanpa diduga, menjadi film komedi romantis Korea terlaris sepanjang massa, disusul dengan Full house, Winter Sonata dan yang terakhir adalah Boys Before Flower. Sosok aktor yang tampan sangat menunjang populernya sebuah drama, begitu juga dengan musiknya. Tiak heran Operasi plastic kini menjadi trend di negeri kimchi tersebut.

Untuk para penggemar Korea, mengenal budaya seperti memakai Hanbok atau pakaian khas Korea, belajar memasak Kimchi dan mempelajari bahasanya juga merupakan hal yang wajib untuk dilakukan. Akibatnya , rasa bangga dan rasa keingintahuan mereka semakin bertambah terhadap budaya Korea. Saat ini banyak remaja Indonesia yang meniru gaya berpakaian artis-artis korea yang sekaligus juga menjadi tren yang sedang terjadi di Indonesia. Tidak hanya itu, makanan-makanan khas Korea juga mulai banyak diperjual-belikan di Indonesia. Selain itu, sekarang ini sudah banyak juga lembaga-lembaga kursus yang membuka kelas Bahasa Korea, bahkan beberapa universitas di Indonesia juga sudah mulai membuka jurusan Bahasa Korea.

Masuknya kebudayaan Korea ini dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi Indonesia. Dampak positif yang didapatkan yaitu menambah pengetahuan. Pengetahuan yang dimaksud adalah masyarakat Indonesia dapat mengenal dan memahami bahasa Korea sehingga masyarakat mendapatkan bahasa baru. Hal ini dapat memperluas pengetahuan masyarakat Indonesia.

Pada dasarnya, perkembangan IPTEK di Korea dapat dikatakan lebih maju jika dibanding dengan perkembangan IPTEK di Indonesia. Dengan masuknya budaya Korea ke Indonesia setidaknya kita dapat mengembangkan IPTEK yang ada di Indonesia agar dapat menyamai IPTEK yang ada di Korea, karena perkembangan IPTEK merupakan salah satu nilai dari berkembangya suatu negara. Jika kita tertutup dari kebudayaan luar, maka kita tidak dapat mengetahui perkembangan zaman sehingga kita dapat menjadi bangsa yang tertinggal. Oleh karena itu, masuknya budaya korea juga dapat menjadi nilai positif untuk bangsa Indonesia.

Selain itu, masuknya kebudayaan korea di Indonesia juga dapat memberi dampak negatif antara lain lunturnya nilai kebudayaan Indonesia. Demam korea yang sedang terjadi di Indonesia sudah mengkhawatirkan, karena hampir semua gaya hidup di Indonesia sudah meniru kebudayaan Korea. Aliran musik masyarakat Indonesia sudah berganti menjadi aliran musik Korea dengan ciri khas boyband dan girlbandnya. Makanan khas Korea juga sudah banyak ditemui di Indonesia dan kebanyakan masyarakat Indonesia lebih menyukai makanan Korea tersebut dibanding dengan makanan khas Indonesia.

Hal ini lama-lama dapat menyebabkan hilangnya makanan khas Indonesia yang diperjual-belikan di pasaran karena kurangnya minat masyarakat terhadap makanan Indonesia dan menjadikan makanan khas Korea bertambah banyak diperjual-belikan di pasaran. Selain itu, tren busana ala Korea juga sangat diincar oleh remaja-remaja. Dengan kata lain masyarakat Indonesia dapat dikatakan terlalu fanatik dengan hal-hal yang berhubungan dengan Korea dan jika hal ini terus berlanjut, kebudayaan Indonesia dapat luntur dari diri para remaja Indonesia dan berganti menjadi kebudayaan Korea yang saat ini yang mereka kagumi.
Semakin berkembangnya Korean Wave di Indonesia menjadikan kemungkinan plagiatisme atau peniruan semakin besar. Selain itu kegiatan plagiatisme juga memberikan dampak negatif bagi plagiatnya. Sedangkan dapat kita lihat pada kenyataan yang terjadi di Indonesia, banyak boyband dan juga girlband yang banyak bermunculan di layar kaca. Jika hal ini terus berlanjut, aliran musik Indonesia dapat berganti menjadi seperti musik Korea dan dapat melunturkan musik asli Indonesia.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pengaruh budaya korea telah banyak mempengaruhi kehidupan dan budaya-budaya orang Indonesia mulai dari music, bahasa, makanan, fasion dan masih banyak lagi. Dampak yang ditimbulkanpun beragam. Demam korea di Indonesia juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi para remaja Indonesia seperti cara berpakaian, dan bahkan hal ini juga dappat terlihat dengan adanya kemunculan dari boyband dan girlband asal Indonesia. Kemunculan boyband dan girlband di Indonesia juga cukup memberikan pengaruh pada remaja Indonesia.


B.     Saran
Sebagai generasi muda yang baik,tak ada yang salah mempelajari kebudayaan asing ataupun mengidolakannya. Namun disisi lain kita harus menyaring kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan moral bangsa Indonesia itu sendiri.


Daftar Pustaka