Daftar Blog Saya

Minggu, 21 April 2013

Kepemimpinan



BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri.  Untuk itulah manusia hidup secara berkelompok untuk saling membantu sesama manusia. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga, Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia. Pada hakikatnya, manusia memiliki jiwa pemimpin sejak ia dilahirkan. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri.

2.      Tujuan
·         Untuk menciptakan dan mengembangkan jiwa pemimpin bagi pribadi individual.
·         Mengetahui pentingnya Kepemimpinan dalam suatu organisasi dan kehidupan bermasyarakat

3.      Rumusan Masalah
·         Perngertian Kepemimpinan
·         Kepemimpinan dalam Organisasi
·         Pentingnya Jiwa Kepemimpinan





BAB II
ISI


1.      Pengertian Kepemimpinan
Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi .
Beberapa pendapat ahli mengenai Kepemimipinan :

1. Menurut John Piffner,n Kepemimpinan merupakan seni dalam mengkoordinasikan dan mengarahkan individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki (H. Abu Ahmadi, 1999:124-125)
2. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).

3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti Kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan
(Jacobs & Jacques, 1990, 281)
4. Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada umumnya untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
(Slamet, 2002: 29)
5. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
(Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7)
6. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu
(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 29)
7. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123).
8. Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.
( Ngalim Purwanto ,1991:26)
Jadi kita dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwasanya kepemimpinan atau leadership adalah adalah suatu proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.  Kepemimpinan  terdiri dari dua hal, yaitu proses dan property.
o    Proses à Penggunaan pengaruh secara tidak memaksa untuk mengarahkan dan mengkordinasi kan kegiatan dari para anggota yang diarahkan kepada pencapaian tujuan organisasi
Property à kepemimpinan memiliki  sekelompok kualitas atau karakteristik dari atribut-atribut  yang dirasakan serta mampu mempengaruhi keberhasilan

2.      Teori Kepemimpinan
o   Genetic Theory
Pemimpin adalah dilahirkan dengan membawa sifat-sifat kepemimpinan dan tidak perlu belajar lagi. Sifat utama seorang pemimpin diperoleh secara genetik dari orang tuanya.

o   Traits theory
Teori ini menyatakan bahwa efektivitas kepemimpinan tergantung pada karakter pemimpinnya. Sifat-sifat yang dimiliki antara lain kepribadian, keunggulan fisik, dan kemampuan sosial. Karakter yang harus dimiliki seseorang manurut judith R. Gordon mencakup kemampuan istimewa dalam:
- Kemampuan Intelektual
- Kematangan Pribadi
- Pendidikan
- Statuts Sosial Ekonomi
- Human Relation
- Motivasi Intrinsik
- Dorongan untuk maju
Ronggowarsito menyebutkan seorang pemimpin harus memiliki astabrata, yakni delapan sifat unggul yang dikaitkan dengan sifat alam seperti tanah, api, angin, angkasa, bulan, matahari, bintang.

o   Behavioral Theory
Karena keterbatasan peramalan efektivitas kepemimpinan melalui trait, para peneliti mulai mengembangkan pemikiran untuk meneliti perilaku pemimpin sebagai cara untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan. Konsepnya beralih dari siapa yang memiliki memimpin ke bagaimana perilaku seorang untuk memimpin secara efektif. behavioral theory memiliki karakteristik antara lain:
- Kepemimpinan memiliki paling tidak dua dimensi yang lebih kompleks dibanding teori pendahulunya yaitu genetik dan trait.
- Gaya kepemimpinan lebih fleksibel; pemimpin dapat mengganti atau memodifikasi orientasi tugas atau pada manusianya sesuai kebutuhan.
- Gaya kepemimpinan tidak gifted tetapi dapat dipelajari
- Tidak ada satupun gaya yang paling benar, efektivitas kepemimpinan tergantung pada kebutuhan dan situasi
o   Situational Leadership

Pengembangan teori ini merupakan penyempurnaan dari kelemahan-kelemahan teori yang ada sebelumnya. Dasarnya adalah teori contingensi dimana pemimpin efektif akan melakukan diagnose situasi, memilih gaya kepemimpinan yang efektif dan menerapkan secara tepat.

Empat dimensi situasi secara dinamis akan memberikan pengaruh terhadap kepemimpinan seseorang.
- Kemampuan manajerial : kemampuan ini meliputi kemampuan sosial, pengalaman, motivasi dan penelitian terhadap reward yang disediakan oleh perusahaan.
- Karakteristik pekerjaan : tugas yang penuh tantangan akan membuat seseorang lebih bersemangat, tingkat kerjasama kelompok berpengaruh efektivitas pemimpinnya.
- Karakteristik organisasi : budaya organisasi, kebijakan, birokrasi merupakan faktor yang berpengaruh pada efektivitas pemimpinnya.
- Karakteristik pekerja : kepribadian, kebutuhan, ketrampilan, pengalaman bawahan akan berpengaruh pada gaya memimpinnya.
o   Transformational Leadership

Robert house menyampaikan teorinya bahwa kepemimpinan yang efektif menggunakan dominasi, memiliki keyakinan diri, mempengaruhi dan menampilkan moralitas tinggi untuk meningkatkan karismatiknya. Dengan kharismanya pemimpin transformational akan menantang bawahannya untuk melahirkan karya istimewa.

Langkah yang dilaksanakan pemimpin ini biasanya membicarakan dengan pengikutnya bagaimana pentingnya kinerja mereka, bagaimana bangga dan yakinnya mereka sebagai anggota kelompok, bagaimana istimewanya kelompok yang akan menghasilkan karya luar biasa.

3.      Kepemimpinan dalam Organisasi
Kepemimpinan merupakan factor terpenting dalam suatu organisasi, Tindakan pemimpin akan mempengaruhi gerak suatu organisasi. Pemimpin yang dapat memerankan fungsi secara maksimal dan dapat mencapai tujuan tertentu yang disepakati dapat dikatakan sebagai kepemimpinan yang efektif. Dalam kehidupan organisasi yang didalamnya melibatkan berbagai pola interaksi antar manusia, baik secara individual maupun kelompok, masalah konflik merupakan fakta yang tidak dapat dihindarkan. Dan konflik itu sendiri merupakan proses dinamis yang dapat dilihat, diuraikan dan dianalisa. Oleh karna itu, konflik sebagai suatu proses sangat menarik dalam dunia manajemen.
Dalam sebuah organisasi harus memperhatikan ‘Span of Control’, adalah kemampuan seorang pemimpin untuk mengawasi orang lain yang menjadi bawahannya. Ada berbagai pendapat tentng berapa orang bawahan yang dapat diawasi secara efektif. Ada yang berpndapat hanya sampai 2-3 orang saja. Hani Handoko mengatakan, 3-8 orang bawahan. Harus ada pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atau Delegation of Authority and Responsibility. Pelimpahan wewnang berarti menyerahkan sebagian dari wewenang pimpinan kepada bawahannya dengan kepercayaan penuh. Hal ini penting agar bawahannya juga harus bertanggung jawab terhadap keberhasialn organisasi dimana mereka bekerja. Ada butir-butir yang sangat penting salam pelimpahan wewenang tersebut, yaitu :
1.         Agar pemimpin dapat konsentrasi terhadap pekerjaan yang penting-penting saja seperti keputusan kebijaksanaan, rencana strategis, pengendalian dan lain-lainya, sedangkan yang sifatnya rutin dapat dikerjakan oleh bawahannya.
2.         Agar tidak semuanya bertanggung jawab kepada atasan / pimpinan. Hal ini akan mencerminkan pekerjaan yang lancar. Bahkan budaya “mohon petunjuk” dapat dikikis habis.
3.         Merupakan dorongan bagi bawahan untuk lebih percaya diri, bekerja lebih baik, kreatif, dan bertanggung jawab.

4.      Pentingnya Jiwa Kepemimpinan

Jiwa kepemimpinan sangatlah penting dimiliki oleh semua orang. Tidak hanya untuk para pemimpin Negara ataupun pemimpin sebuah organisasi, namun seperti yang dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW “ Tiap-tiap kalian adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggung jawabannya nanti”. Setiap manusia adalah pemimpin, minimal untuk memimpin dirinya sendiri. Termasuk bagi kalangan mahasiswa kini. Pada era globalisasi ini menjadi seorang leader adalah sebuah kebutuhan pribadi yang memang harus dikonsumsi dengan baik oleh setiap individu. Peran mahasiswa begitu sentral dalam masa transisi ini ketika dihadapkan pada realita kehidupan yang tak menentu seperti sekarang ini. Gaya kepemimpinan seseorang sangat mempengaruhi perilaku maupun kinerja seorang individu, kelompok maupun dalam berorganisasi secara keseluruhan dan mengangkat derajat serta produktivitas seseorang yang nantinya akan bermuara pada etos kerja yang baik pula. Mahasiswa terkenal dengan gaya kepeloporannya, kekritisannya, dan kepemimpinannya. saat ini mahasiswa berada pada fase pengembangan diri untuk bisa berfikir bebas, kreatif, tanpa adanya sebuah unsur paksaan dan tekanan yang membuat semangat dan idealismenya menjadi mati. mahasiswa mempunyai tanggung jawab pada masyarakat bangsa ini untuk bisa tampil menjadi seorang leader ditengah keterpurukan moral dan mental bangsa ini dengan bertanggung jawab atas perannya sebagai "agen of change, agen of control, agen of transformation, dan agen of morality." Semoga...!!!. Paradigma ilmu pengetahuan yang berubah ubah setiap waktunya telah menjadi bagian dalam kehidupan mahasiswa pada umumnya. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara tidak langsung telah menjadi momok tersendiri bagi individu dalam dunia akademisnya. Untuk era globalisasi ini bagi para insan akademisi diwajibkan untuk bisa bersaing dalam ketatnya persaingan untuk mendapatkan lahan penghidupan pada masa yang akan datang dimana kita siap menjadi seorang kompetitor yang tangguh di era modern ini. mahasiswa dengan sikap skeptis, praktis, dan analisis diharapkan mampu menjadi seorang kompetitor sejati dalam dunianya sebagai akademisi. mahasiswa dirasa juga perlu untuk ikut andil dalam perkembangan paradigma yang sewaktu-waktu berubah sesuai dengan iklimnya masing-masing, baik itu dari segi politik, ekonomi, sosial, dan budaya. dengan mengikuti perkembangan paradigma setiap waktunya. Untuk itu setiap mahasiswa diharapkan wajib mempunyai jiwa leader dengan diimbangi ilmu pengetahuan yang memadai tentunya.



BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Jadi, Kepemimpinan adalah adalah suatu proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.  Kepemimpinan merupakan factor terpenting dalam suatu organisasi, Tindakan pemimpin akan mempengaruhi gerak suatu organisasi. Sikap dan sifat kepemimpinan sangat penting untuk di miliki oleh setiap manusia. Termasuk mahasiswa, karena mahasiswalah yang akan meneruskan kepemimpinan Negara ini dan ditangan merekalah akan menentukan kemana Negara akan di bawa nanti.

2. Daftar Pustaka