BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Manusia adalah makhluk social yang
tidak dapat hidup sendiri. Untuk itulah
manusia hidup secara berkelompok untuk saling membantu sesama manusia. Keteraturan
hidup perlu selalu dijaga, Hidup yang teratur adalah impian setiap insan.
Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
Pada hakikatnya, manusia memiliki jiwa pemimpin sejak ia dilahirkan. Dengan
berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan
dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik &
sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan
agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Sangat diperlukan sekali jiwa
kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu
dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri.
2. Tujuan
·
Untuk menciptakan dan mengembangkan jiwa
pemimpin bagi pribadi individual.
·
Mengetahui pentingnya Kepemimpinan dalam
suatu organisasi dan kehidupan bermasyarakat
3. Rumusan Masalah
·
Perngertian Kepemimpinan
·
Kepemimpinan dalam Organisasi
·
Pentingnya Jiwa Kepemimpinan
BAB
II
ISI
1.
Pengertian
Kepemimpinan
Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor
yang sangat penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
oleh organisasi. Kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan
dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi .
Beberapa pendapat ahli mengenai Kepemimipinan :
1. Menurut John Piffner,n Kepemimpinan merupakan seni dalam mengkoordinasikan dan mengarahkan individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki (H. Abu Ahmadi, 1999:124-125)
2.
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung
melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum,
Weschler and Nassarik, 1961, 24).
3.
Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti Kepemimpinan)
pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan
(Jacobs & Jacques, 1990, 281)
4. Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada umumnya untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
(Slamet, 2002: 29)
5. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
(Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7)
6. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu
(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 29)
7. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123).
8. Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.
( Ngalim Purwanto ,1991:26)
(Jacobs & Jacques, 1990, 281)
4. Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada umumnya untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
(Slamet, 2002: 29)
5. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
(Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7)
6. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu
(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 29)
7. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123).
8. Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.
( Ngalim Purwanto ,1991:26)
Jadi kita dapat mengambil sebuah kesimpulan
bahwasanya kepemimpinan atau leadership adalah
adalah suatu proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Kepemimpinan terdiri dari dua hal, yaitu proses dan property.
o
Proses à Penggunaan
pengaruh secara tidak memaksa untuk mengarahkan dan mengkordinasi kan kegiatan
dari para anggota yang diarahkan kepada pencapaian tujuan organisasi
Property à
kepemimpinan memiliki sekelompok
kualitas atau karakteristik dari atribut-atribut yang dirasakan serta mampu mempengaruhi
keberhasilan
2.
Teori
Kepemimpinan
o
Genetic Theory
Pemimpin adalah dilahirkan dengan membawa sifat-sifat kepemimpinan dan tidak perlu belajar lagi. Sifat utama seorang pemimpin diperoleh secara genetik dari orang tuanya.
Pemimpin adalah dilahirkan dengan membawa sifat-sifat kepemimpinan dan tidak perlu belajar lagi. Sifat utama seorang pemimpin diperoleh secara genetik dari orang tuanya.
o
Traits theory
Teori ini menyatakan bahwa efektivitas kepemimpinan tergantung pada karakter pemimpinnya. Sifat-sifat yang dimiliki antara lain kepribadian, keunggulan fisik, dan kemampuan sosial. Karakter yang harus dimiliki seseorang manurut judith R. Gordon mencakup kemampuan istimewa dalam:
- Kemampuan Intelektual
- Kematangan Pribadi
- Pendidikan
- Statuts Sosial Ekonomi
- Human Relation
- Motivasi Intrinsik
- Dorongan untuk maju
Ronggowarsito menyebutkan seorang pemimpin harus memiliki astabrata, yakni delapan sifat unggul yang dikaitkan dengan sifat alam seperti tanah, api, angin, angkasa, bulan, matahari, bintang.
Teori ini menyatakan bahwa efektivitas kepemimpinan tergantung pada karakter pemimpinnya. Sifat-sifat yang dimiliki antara lain kepribadian, keunggulan fisik, dan kemampuan sosial. Karakter yang harus dimiliki seseorang manurut judith R. Gordon mencakup kemampuan istimewa dalam:
- Kemampuan Intelektual
- Kematangan Pribadi
- Pendidikan
- Statuts Sosial Ekonomi
- Human Relation
- Motivasi Intrinsik
- Dorongan untuk maju
Ronggowarsito menyebutkan seorang pemimpin harus memiliki astabrata, yakni delapan sifat unggul yang dikaitkan dengan sifat alam seperti tanah, api, angin, angkasa, bulan, matahari, bintang.
o
Behavioral Theory
Karena keterbatasan peramalan efektivitas kepemimpinan melalui trait, para peneliti mulai mengembangkan pemikiran untuk meneliti perilaku pemimpin sebagai cara untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan. Konsepnya beralih dari siapa yang memiliki memimpin ke bagaimana perilaku seorang untuk memimpin secara efektif. behavioral theory memiliki karakteristik antara lain:
- Kepemimpinan memiliki paling tidak dua dimensi yang lebih kompleks dibanding teori pendahulunya yaitu genetik dan trait.
- Gaya kepemimpinan lebih fleksibel; pemimpin dapat mengganti atau memodifikasi orientasi tugas atau pada manusianya sesuai kebutuhan.
- Gaya kepemimpinan tidak gifted tetapi dapat dipelajari
- Tidak ada satupun gaya yang paling benar, efektivitas kepemimpinan tergantung pada kebutuhan dan situasi
Karena keterbatasan peramalan efektivitas kepemimpinan melalui trait, para peneliti mulai mengembangkan pemikiran untuk meneliti perilaku pemimpin sebagai cara untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan. Konsepnya beralih dari siapa yang memiliki memimpin ke bagaimana perilaku seorang untuk memimpin secara efektif. behavioral theory memiliki karakteristik antara lain:
- Kepemimpinan memiliki paling tidak dua dimensi yang lebih kompleks dibanding teori pendahulunya yaitu genetik dan trait.
- Gaya kepemimpinan lebih fleksibel; pemimpin dapat mengganti atau memodifikasi orientasi tugas atau pada manusianya sesuai kebutuhan.
- Gaya kepemimpinan tidak gifted tetapi dapat dipelajari
- Tidak ada satupun gaya yang paling benar, efektivitas kepemimpinan tergantung pada kebutuhan dan situasi
o
Situational Leadership
Pengembangan teori ini merupakan penyempurnaan dari kelemahan-kelemahan teori yang ada sebelumnya. Dasarnya adalah teori contingensi dimana pemimpin efektif akan melakukan diagnose situasi, memilih gaya kepemimpinan yang efektif dan menerapkan secara tepat.
Empat dimensi situasi secara dinamis akan memberikan pengaruh terhadap kepemimpinan seseorang.
- Kemampuan manajerial : kemampuan ini meliputi kemampuan sosial, pengalaman, motivasi dan penelitian terhadap reward yang disediakan oleh perusahaan.
- Karakteristik pekerjaan : tugas yang penuh tantangan akan membuat seseorang lebih bersemangat, tingkat kerjasama kelompok berpengaruh efektivitas pemimpinnya.
- Karakteristik organisasi : budaya organisasi, kebijakan, birokrasi merupakan faktor yang berpengaruh pada efektivitas pemimpinnya.
- Karakteristik pekerja : kepribadian, kebutuhan, ketrampilan, pengalaman bawahan akan berpengaruh pada gaya memimpinnya.
Pengembangan teori ini merupakan penyempurnaan dari kelemahan-kelemahan teori yang ada sebelumnya. Dasarnya adalah teori contingensi dimana pemimpin efektif akan melakukan diagnose situasi, memilih gaya kepemimpinan yang efektif dan menerapkan secara tepat.
Empat dimensi situasi secara dinamis akan memberikan pengaruh terhadap kepemimpinan seseorang.
- Kemampuan manajerial : kemampuan ini meliputi kemampuan sosial, pengalaman, motivasi dan penelitian terhadap reward yang disediakan oleh perusahaan.
- Karakteristik pekerjaan : tugas yang penuh tantangan akan membuat seseorang lebih bersemangat, tingkat kerjasama kelompok berpengaruh efektivitas pemimpinnya.
- Karakteristik organisasi : budaya organisasi, kebijakan, birokrasi merupakan faktor yang berpengaruh pada efektivitas pemimpinnya.
- Karakteristik pekerja : kepribadian, kebutuhan, ketrampilan, pengalaman bawahan akan berpengaruh pada gaya memimpinnya.
o
Transformational
Leadership
Robert house menyampaikan teorinya bahwa kepemimpinan yang efektif menggunakan dominasi, memiliki keyakinan diri, mempengaruhi dan menampilkan moralitas tinggi untuk meningkatkan karismatiknya. Dengan kharismanya pemimpin transformational akan menantang bawahannya untuk melahirkan karya istimewa.
Langkah yang dilaksanakan pemimpin ini biasanya membicarakan dengan pengikutnya bagaimana pentingnya kinerja mereka, bagaimana bangga dan yakinnya mereka sebagai anggota kelompok, bagaimana istimewanya kelompok yang akan menghasilkan karya luar biasa.
Robert house menyampaikan teorinya bahwa kepemimpinan yang efektif menggunakan dominasi, memiliki keyakinan diri, mempengaruhi dan menampilkan moralitas tinggi untuk meningkatkan karismatiknya. Dengan kharismanya pemimpin transformational akan menantang bawahannya untuk melahirkan karya istimewa.
Langkah yang dilaksanakan pemimpin ini biasanya membicarakan dengan pengikutnya bagaimana pentingnya kinerja mereka, bagaimana bangga dan yakinnya mereka sebagai anggota kelompok, bagaimana istimewanya kelompok yang akan menghasilkan karya luar biasa.
3.
Kepemimpinan
dalam Organisasi
Kepemimpinan merupakan
factor terpenting dalam suatu organisasi, Tindakan pemimpin akan mempengaruhi
gerak suatu organisasi. Pemimpin yang dapat memerankan fungsi secara maksimal
dan dapat mencapai tujuan tertentu yang disepakati dapat dikatakan sebagai kepemimpinan
yang efektif. Dalam kehidupan organisasi yang didalamnya melibatkan berbagai
pola interaksi antar manusia, baik secara individual maupun kelompok, masalah
konflik merupakan fakta yang tidak dapat dihindarkan. Dan konflik itu sendiri
merupakan proses dinamis yang dapat dilihat, diuraikan dan dianalisa. Oleh
karna itu, konflik sebagai suatu proses sangat menarik dalam dunia manajemen.
Dalam sebuah organisasi harus
memperhatikan ‘Span of Control’, adalah kemampuan seorang pemimpin untuk
mengawasi orang lain yang menjadi bawahannya. Ada berbagai pendapat tentng
berapa orang bawahan yang dapat diawasi secara efektif. Ada yang berpndapat
hanya sampai 2-3 orang saja. Hani Handoko mengatakan, 3-8 orang bawahan. Harus
ada pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atau Delegation of Authority and
Responsibility. Pelimpahan wewnang berarti menyerahkan sebagian dari wewenang
pimpinan kepada bawahannya dengan kepercayaan penuh. Hal ini penting agar
bawahannya juga harus bertanggung jawab terhadap keberhasialn organisasi dimana
mereka bekerja. Ada butir-butir yang sangat penting salam pelimpahan wewenang
tersebut, yaitu :
1.
Agar
pemimpin dapat konsentrasi terhadap pekerjaan yang penting-penting saja seperti
keputusan kebijaksanaan, rencana strategis, pengendalian dan lain-lainya,
sedangkan yang sifatnya rutin dapat dikerjakan oleh bawahannya.
2.
Agar
tidak semuanya bertanggung jawab kepada atasan / pimpinan. Hal ini akan
mencerminkan pekerjaan yang lancar. Bahkan budaya “mohon petunjuk” dapat
dikikis habis.
3.
Merupakan
dorongan bagi bawahan untuk lebih percaya diri, bekerja lebih baik, kreatif,
dan bertanggung jawab.
4. Pentingnya
Jiwa Kepemimpinan
Jiwa kepemimpinan sangatlah penting
dimiliki oleh semua orang. Tidak hanya untuk para pemimpin Negara ataupun
pemimpin sebuah organisasi, namun seperti yang dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW
“ Tiap-tiap kalian adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggung jawabannya
nanti”. Setiap manusia adalah pemimpin, minimal untuk memimpin dirinya sendiri.
Termasuk bagi kalangan mahasiswa kini. Pada era globalisasi
ini menjadi seorang leader adalah sebuah kebutuhan pribadi yang memang harus
dikonsumsi dengan baik oleh setiap individu. Peran mahasiswa begitu sentral
dalam masa transisi ini ketika dihadapkan pada realita kehidupan yang tak
menentu seperti sekarang ini. Gaya kepemimpinan seseorang sangat mempengaruhi
perilaku maupun kinerja seorang individu, kelompok maupun dalam berorganisasi
secara keseluruhan dan mengangkat derajat serta produktivitas seseorang yang
nantinya akan bermuara pada etos kerja yang baik pula. Mahasiswa terkenal
dengan gaya kepeloporannya, kekritisannya, dan kepemimpinannya. saat ini
mahasiswa berada pada fase pengembangan diri untuk bisa berfikir bebas,
kreatif, tanpa adanya sebuah unsur paksaan dan tekanan yang membuat semangat
dan idealismenya menjadi mati. mahasiswa mempunyai tanggung jawab pada
masyarakat bangsa ini untuk bisa tampil menjadi seorang leader ditengah keterpurukan
moral dan mental bangsa ini dengan bertanggung jawab atas perannya sebagai
"agen of change, agen of control, agen of transformation, dan agen of
morality." Semoga...!!!. Paradigma ilmu pengetahuan yang berubah ubah
setiap waktunya telah menjadi bagian dalam kehidupan mahasiswa pada umumnya.
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara tidak langsung telah menjadi
momok tersendiri bagi individu dalam dunia akademisnya. Untuk era globalisasi
ini bagi para insan akademisi diwajibkan untuk bisa bersaing dalam ketatnya
persaingan untuk mendapatkan lahan penghidupan pada masa yang akan datang
dimana kita siap menjadi seorang kompetitor yang tangguh di era modern ini.
mahasiswa dengan sikap skeptis, praktis, dan analisis diharapkan mampu menjadi
seorang kompetitor sejati dalam dunianya sebagai akademisi. mahasiswa dirasa
juga perlu untuk ikut andil dalam perkembangan paradigma yang sewaktu-waktu
berubah sesuai dengan iklimnya masing-masing, baik itu dari segi politik,
ekonomi, sosial, dan budaya. dengan mengikuti perkembangan paradigma setiap
waktunya. Untuk itu setiap mahasiswa diharapkan wajib mempunyai jiwa leader
dengan diimbangi ilmu pengetahuan yang memadai tentunya.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Jadi, Kepemimpinan adalah adalah
suatu proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan merupakan
factor terpenting dalam suatu organisasi, Tindakan pemimpin akan mempengaruhi
gerak suatu organisasi. Sikap dan sifat kepemimpinan sangat penting untuk di
miliki oleh setiap manusia. Termasuk mahasiswa, karena mahasiswalah yang akan
meneruskan kepemimpinan Negara ini dan ditangan merekalah akan menentukan
kemana Negara akan di bawa nanti.
2. Daftar Pustaka
2. Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar